Staisyaichona.ac.id – Sekolah Tinggi Agama Islam Syaichona Moh. Cholil Bangkalan sedang menghadapi momen penting dalam sejarah eksistensinya di dunia pendidikan tinggi dengan menjalani Asesmen Lapangan (AL) perubahan bentuk dari sekolah tinggi menjadi institut. Asesmen ini dilakukan oleh Tim Kementerian Agama RI bertempat di Meeting Room kampus, pada tanggal 27-28 November 2024.
Adapun tim penilai dalam proses ini terdiri dari Prof. Dr. A. Zainul Hamdi, M.Ag sebagai Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, Dr. Asro’i, M.Pd sebagai Kasubdit kelembagaan dan kerjasama, Dr. Riska Puspita Sari, M.Pd selaku Kasubtim kelembagaan dan kerjasama, dan didampingi oleh Bapak Alip Nuryanto, M.Hum dari tim Pokja PDDIKTI Kemenag RI. Dari pihak STAIS, dihadiri oleh Ketua Senat, Ketua STAIS, para Wakil Ketua, seluruh Ketua Prodi, para dosen, tenaga kependidikan, dan beberapa mahasiswa.
Dalam sambutannya, Ketua Senat STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan sekaligus pembina Yayasan Ma’arif Syaichona Moh. Cholil, KH. Muhammad Nasih Aschal, M.Pd, menyampaikan ucapan selamat datang dan menyambut kedatangan tim penilai di Bumi Syaichona.
Dari tim Kementerian Agama, Dr. Asro’i memberikan sambutan sekaligus menyampaikan bahwa Dirjen Pendidikan Islam selalu menyambut baik semua institusi yang ingin berubah bentuk, baik dari Sekolah Tinggi menuju Institut, maupun dari Institut menjadi Universitas. “Itu tandanya lembaga tersebut dikelola dengan serius,” ujarnya.
Selanjutnya adalah presentasi ringkasan proposal perubahan alih bentuk STAIS menjadi IAI Syaichona Mohammad Cholil oleh ketua Lembaga Penjamin Mutu (LPM), Ahmad Mujalli, M.H. Dengan berapi-api, Pak Ahmad, demikian beliau biasa disapa, menyampaikan visi dan misi Institut Syaichona Mohammad Cholil, dan seperti apa impian lembaga ini di masa depan, hingga harapan agar Bangkalan kembali menjadi pusat pengembaraan keilmuan seperti pada masa Syaikhona Kholil dulu.
Selesai presentasi, waktu diberikan sepenuhnya kepada tim penilai untuk mengkonfirmasi data-data yang telah dikirimkan sebelumnya. “Kami di sini bukan untuk menguji seperti dosen kepada mahasiswa, melainkan untuk mengkonfirmasi hal-hal penting, komponen-komponen utama untuk tercapainya proses perubahan bentuk ini,” ujar Dr. Riska Puspitasari.
Secara bergantian para asesor menanyakan secara detil terkait data-data di proposal, sementara Dr. Asro’i berkeliling kampus untuk mengobservasi dan menilai kelayakan bangunan-bangunan dan ruangan-ruangan yang ada di dalamnya.
Tahapan demi tahapan dilalui dengan serius, dan acara diakhiri dengan penandatanganan berita acara AL dari kedua belah pihak, sekitar pukul 13.00 WIB. Acara tersebut cukup mengharukan, mengingat bahwa perubahan bentuk ini sudah lama menjadi impian bersama.
Mari kita doakan bersama agar proses ini lancar dan STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan segera berubah bentuk menjadi IAI Syaichona Mohammad Cholil.
Penulis: FAD