Staisyaichona.ac.id – Civitas Akademika STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan sukses menggelar acara Yudisium yang ke XII Tahun 2022. Ahad (4/12). Kegiatan diselenggarakan di Aula Pondok Pesantren Syaichona Moh. Cholil Bangkalan berlangsung dengan penuh khidmat. Tercatat bahwa peserta Yudisium kali ini dari jumlah keseluruhan tiga program studi yaitu 174 mahasiswa dengan rincian Prodi PBA 62 mahasiswa, Prodi HPI 25 mahasiswa dan Prodi ESy 87 mahasiswa, hal ini sebagaimana dikonfirmasi kepada kepanitiaan Yudisium.
Acara Yudisium ini di buka oleh ketua STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan. Dalam sambutannya, KH. Mohammad Nasih Aschal, M.Pd meminta dukungan agar acara Yudisium tersebut bisa berjalan sesuai harapan begitu juga ketika nanti pada acara Wisuda. Selain itu, Ketua STAIS juga mengucapkan ucapan “selamat dan sukses atas Yudisium mahasiswa STAIS 2022”, ia ungkapkan di awal sambutannya dengan penuh harap sebagai bentuk apresiasi kepada semua mahasiswa STAIS yang di Yudisium. “Semoga sarjana muda terus bisa menatap masa depan dengan semangat muda. Permulaan awal ini akan menjadi awal dari berbagai kesuksesan yang akan kalian capai di masa-masa berikutnya”, ungkapnya.
“Kita bisa menjadi sarana sebab keilmuan yang kita latih selama empat tahun harus diparipurnakan dengan mengamalkan ilmu atau segala yang kita ketahui. Kita yakin bahwa keilmuan yang kita peroleh harus bisa menjadi barometer kepada kita yang kemudian bisa memberikan sebuah hasil yang sebenarnya”, imbuhnya.
Sebagai penegasan dari ketua STAIS, bahwa barometer ini akan menjadi penentu kemana kita akan melangkah setelah ini. Lebih dari sebuah gelar seperti yang sudah kita sandang, namun bagaimana kita bisa menjadi mahasiswa yang unggul, menjadi harapan bagi masyarakat dan kepentingan bangsa.
“Sehingga dari harapan-harapan ini bisa diperjelas lagi bahwa ketika kita melihat by data ter-update yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik tentang keberadaan masyarakat di pulau Madura menyebutkan daerah termiskin di Madura adalah Sampang yang kemudian disusul oleh Kabupaten Bangkalan. Lalu, apa hubungannya dengan gelar sarjana ini?, bahwa ilmu yang sudah kita miliki harus bisa memberikan dampak yang positif kepada lingkungan kita, memberikan kemanfaatan kepada lingkungan sekitar. Sehingga dengan adanya lembaga pendidikan kita bisa melakukan sebuah ikhtiar (upaya) agar masyarakat bisa sadar terhadap pentingnya pentingnya pendidikan. Sederhananya adalah kita yang sudah sukses menyandang gelar sarjana maka harus menjadi pengingat bahwa kita harus bisa memberikan kesejahteraan bagi masyarakat”, jelas Ra Nasih.
“Jika Syaikhona Cholil yang sudah wafat sejak 1 abad yang lalu masih bisa memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sampai saat ini, maka kita juga harus optimis dengan memiliki keilmuan dari Syaichona Cholil juga bisa memberikan kontribusi terhadap masyarakat” tegasnya kepada para Mahasiswa Yudisium.
Sebagai penutup statetment, Ra Nasih juga berharap kepada alumni STAIS untuk keikutsertaan dalam mengawal dan ikut andil mengambil peran dalam pembangunan kampus STAIS. Ia juga menginformasikan bahwa Insyaallah pada awal tahun 2023 perkuliahan STAIS akan pindah ke kampus STAIS yang baru.
Penulis: Mr.