STAIS Bangkalan Awali Perkuliahan Dengan Studium General dan Ngaji Kitab Turots

Staisyaichona.ac.id – Sekolah Tinggi Agama Islam Syaichona Moh. Cholil (STAIS) Bangkalan mengawali masuk perkuliahan dengan ”STUDIUM GENERAL DAN NGAJI” bersama Pengasuh PP Syaichona Moh. Cholil Bangkalan RKH. Fakhrillah Aschal, M.Pd.I. Selasa, (15/09) siang.

Ketua STAIS Bangkalan RKH. Moh. Nasih Aschal, Lc., M.Pd.I menyampaikan bahwa di hari ini menjadi hari yang istimewa dan penuh makna karena di hari ini kita memulai kegiatan yang berangkat dari beberapa hal yang menjadi semacam kajian tentang bagaimana sekolah tinggi kita ini dan aktivitas yang selama ini dilaksanakan oleh mahasiswa.

“Hari ini kita melakukan kuliah umum dan seperti telah disepakati diranah akademik bahwa kegiatan ini akan menjadi aktivitas kewajiban mahasiswa namun mungkin lebih dimaksudkan kegiatan ini dengan istilah ngaji kitab” imbuh Ketua STAIS yang juga turut hadir menyampaikan sambutan.

“Meneguhkan Keilmuan Tinggi Islam dalam Tradisi Turots Pesantren” begitulah yang menjadi tema central pada saat Studium General dan Ngaji Kitab di gelar. Bertempat di Gedung Aula Pondok Pesantren Syaichona Moh Cholil Bangkalan. Diikuti oleh semua mahasiswa dan mahasiswi STAIS. Tidak hanya hanya itu, para Dosen pun juga ikut mengaji pada pengasuh.

Bertahun-tahun Kampus STAIS berdiri masih belum pernah mengadakan kegiatan Ngaji Kitab bersama Pengasuh, baru di tahun akademik 2020-2021 inilah kemudian diselenggarakan kegiatan Ngaji Kitab sekaligus sebagai awal silaturahim pertemuan bersama mahasiswa dan mahasiswi yang sudah sejak lama ngaji atau belajar via online.

“Selama ini, secara kelembagaan kampus kita hanya memberikan isian pada otak kita tentang kajian ilmiah saja namun belum pernah melakukan kajian ruhaniyah. Sehingga di tahun inilah kita bersama melakukan kajian tersebut” terang Ketua STAIS.

Beliau juga membahsakan terkait dengan kuliah online. Menurutnya, belajar online itu Ilmu nya ada tapi rasanya tidak ada. Kita tidak tahu serius atau tidak, ilmunya masuk atau tidak karena semua itu berawal dari rasa.

“Intinya adalah mengapa kampus kita lebih awal memulai masuk perkuliahan dengan tatap muka, bukan tidak ada kekhawatiran tapi ini dimulai dari ikhtiar batin kita dengan melaksanakan kegiatan ngaji. Semoga kita yang bersama-sama melaksanakan kegiatan pembelajaran ini menjadi bagian dari ikhtiar batin kita, semoga ini menjadi dampak positif bagi kita semua” jelasnya dihadapan para mahasiswa dan para dosen.

“Jadikanlah kegiatan ini menjadi bagian penting untuk mencetak otak kita. Semoga kita senantiasa diakui oleh Syaichona Moh. Cholil sebagai santri-santrinya. Ngaji kitab ini penting untuk menjaga kampus STAIS sebagai ciri khas dari Pondok Pesantren Syaichona Moh. Bangkalan” pungkasnya.

Pos terkait