Staisyaichona.ac.id – Kaconk Mahfud Institute atau yang disingkat KMI gelar gebyar lomba orasi kebangsaan dengan tema Pemuda dan Patologi Sosial. Kegiatan ini diselenggarakan dalam rangka memperingati hari lahir KMI yang ke empat dan sekaligus memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia.
Lomba ini dilaksanakan secara terbuka di Stadion Gelora Bangkalan pada 7 Agustus 2020 lalu dan diikuti oleh mahasiswa dari perguruan tinggi se Kab. Bangkalan. Adapun salah satu peserta yang ikut berpartisipasi adalah saudara Ridhoi, mahasiswa aktif semester 8 Prodi PBA di Kampus STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan.
Kembali meraih prestasi gemilang dan membawa harum nama kampus STAIS, mahasiswa asal Desa Dupok Kec. Kokop Bangkalan ini meraih juara 2 dengan skor nilai 430. Adapun juara 1 diraih oleh saudara Mahrus Shaleh dari kampus STKIP Bangkalan dengan skor nilai 436 dan juara 3 diraih oleh saudara Abd. Aziz dari kampus STIUDA Bangkalan dengan skor nilai 428, sedangkan juara harapan diraih oleh saudara Abdullah Sahuri dari kampus STITAL Bangkalan dengan skor nilai 416.
Saya terima hadiah ini pada 17 Agustus (malam selasa) pada acara pembagian hadiah di IMC Bangkalan, di basecamp Kaconk Mahfud Institute. Acara tersebut dihadiri pula oleh seluruh organisasi kepemudaan yang ada di Kab. Bangkalan, tuturnya saat diminta keterangan.
Selain memang aktif berorganisasi di intra kampus, saudara Ridhoi juga tercatat sebagai mahasiswa yang aktif berorganisasi di eksternal kampus. Tidak hanya kali ini saja, baginya meraih prestasi pada mimbar orasi sudah berkali-kali. Tropi dan hadiah pun diraihnya. Dia mengungkapkan kompetisi adalah ajang mencari bakat, jangan sampai kita pendam bakat yang kita miliki selagi kita bisa untuk berproses. Kita tidak tahu dari hal apa bisa memberikan kontribusi pada STAIS. Jadi, teruslah berproses.
Pesan saya pada semua mahasiswa STAIS, lakukanlah yang terbaik untuk menggali bakat walaupun itu butuh banyak keringat yang keluar dan janganlah banyak mengeluh, nikmati hidup di masa menjadi mahasiswa di STAIS, pesannya pada semua mahasiswa STAIS yang akan menjadi generasi militan akan datang.
Mengangkat tema orasi yang menarik dan unik, sesuai dengan realita kekinian, Bangkalan Tidak Baik-baik Saja begitulah kiranya tema yang dipaparkan oleh sang juara kali ini. Minoritas orang mungkin bertanya-tanya mengapa temanya demikian sehingga memerlukan sebuah alasan tapi mayoritas mahasiswa akan terus menggali dan terus mencari informasi tentang permaslahan yang terjadi di tempat kelahirannya sendiri.
“Karena banyaknya pemuda dan orang tua di Kab. Bangkalan telah melakukan hal yang seharusnya tidak pantas untuk dilakukan. Seperti halnya melakukan sex bebas, minum-minuman keras, narkoba meraja lela, pembegalan dimana-mana dan lain sebagainya, sehingga ini sangat berpengaruh terhadap kemajuan daerah tersebut. Esensi dari Bangkalan Tidak Baik-baik Saja tidak hanya dipengaruhi oleh problematika diatas tetapi juga oleh minoritasnya elemen yang kurang peduli terhadap rakyat kecil. Begitulah ulasan singkat dari isi orasi saudara Ridhoi di mimbar demokrasi.