staisyaichona.ac.id – Sebagaimana diberitakan sebelumnya – https://www.staisyaichona.ac.id/2020/07/31/kkn-stais-2020-dilaksanakan-secara-mandiri/ – Direktur Diktis, Arskal Salim mengakui bahwa adanya pandemi Covid-19 ini memiliki dampak yang luar biasa, termasuk pelaksanaan KKN. Namun tetap diharapkan, wabah itu tidak memupus semangat untuk menyelesaikan rangkaian akademik. Intinya, jika memang sudah saatnya mereka telah tuntas, maka jangan sampai itu menghalangi proses lanjutan dari rangkaian akademik tersebut.
Begitu juga dengan Kampus STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan, walaupun masih dalam suasana pandemi Covid-19 tetap konsisten dalam melakukan KKN namun dalam ruang lingkup yang terbatas dengan petunjuk teknis yang telah dibuat oleh BP KKN STAIS 2020. Senin, (3/8/2020) BP KKN STAIS beserta panitia melaksanakan pelepasan KKN STAI Syaichona Moh. Cholil Bangkalan TA 2020-2021 dengan tema “Mengabdi Ikhlas di Tengah Pandemi Covid-19”. Bertempat di ruang Representatif Kampus STAIS Bangkalan. Adapun para peserta KKN yang hadir adalah perwakilan satu orang dari tiap kelompok yang telah diutus oleh DPL masing-masing sedangkan peserta KKN yang lain bisa mengikuti juga secara penuh via Zoom Meeting yang telah disediakan oleh panitia.
Model pelaksanaan KKN di Kampus STAIS yang dilaksanakan adalah KKN Mandiri sehingga cara kerja peserta KKN dilakukan di tempat tinggal masing-masing tanpa ada perkumpulan apapun. Dalam hal ini ditegaskan kembali oleh Ketua BP KKN, Dr. KH. Mohammad Hasan, M.Ag bahwa dibentuknya kelompok itu hanya sebatas formalitas yang tujuannya untuk mempermudah kordinasi peserta dengan DPL dan tidak boleh ada komunikasi antar peserta kecuali hanya saling memberikan informasi tentang program-program tetapi kerjasama di lapangan itu tidak ada karena esensinya KKN ini adalah KKN Mandiri dan laporannya juga mandiri. Jika memang ingin meminta bantuan teman itu sifatnya hanya komunikasi saja”, ungkapnya saat memberikan sambutan.
“Adapun kegiatan yang disusun setiap minggu itu harus dilaporkan pada DPL masing-masing secara mandiri bukan berkelompok sebagaimana tercantum pada juknis KKN. Sebagai bahan evaluasi dari KKN Mnadiri ini, di setiap minggu BP KKN akan mengadakan pertemuan dengan para DPL” jelas ketua BP KKN.
Ditegaskan pula oleh Dr. KH. Mohammad Hasan, M.Ag bahwa hal yang sangat perlu diperhatikan juga oleh peserta KKN adalah juknis KKN yang telah dibuat oleh BP KKN agar betul-betul diperhatikan dan diikuti agar sesuai dengan aturan, karena sudah dapat dipastikan hampir setiap tahun ada peserta KKN yang tidak lulus dan bukan tidak mungkin di tahun ini ada yang seperti itu. Misalnya, peserta KKN tidak membuat laporan mingguan dan laporan akhir.
Berangkat dari tema “Mengabdi Ikhlas di Tengah Pandemi Covid-19” inilah BP KKN STAIS dan atas nama Akademik berharap kepada setiap peserta KKN agar betul-betul melakukan programnya dengan ikhlas. Mengapa demikian? Karena bisa saja para peserta KKN hanya sekedar membuat laporan tapi programnya tidak berjalan jika tidak ikhlas dalam beramal. Namun bukan itu yang diharapkan. Berangkat dari keikhlasan dan kejujuran inilah teman-teman semua akan menuai keberhasilan. Bekerja tanpa disuruh dan tanpa di pantau sudah melaksanakan proker yang dibuat oleh peserta KKN. Ingat, jaga almamater STAIS.
Ketua STAIS KH. Moh Nasih Aschal juga ikut hadir dan memberikan amanat pada peserta KKN. Beliau memaparkan bahwa semua peserta KKN dalam melakukan pengabdiannya tetap harus mengikuti protokol atau petunjuk yang menjadi aturan pemerintah sebagai bentuk komitmen.
“Walaupun KKN ini dilaksanakan secara mandiri di tengah pandemi tapi pada prakteknya kegiatan-kegiatan KKN ini bisa menjadi nilai tambah ketika para pesertanya melaksanakannya secara sungguh-sungguh dengan intensitas para DPL dengan tetap berusaha supaya kegiatan KKN ini betul-betul nampak pada masyarakat sekitar”, ungkapnya
Beliau juga berharap semoga kegiatan KKN di masa pandemi ini bisa mengantarkan nama baik STAIS untuk menjadi perguruan tinggi yang selalu menyiapkan segala sesuatunya untuk hasil yang terbaik bagi mahasiswa dan mahasiswi. Sehingga STAIS ini bisa mencetak kader-kader mumpuni di tengah masyarakat dan ilmunya barokah.