Diklat Kewanitaan: Kupas Tuntas Tentang Haid dan Istihadhoh

Staisyaichona.ac.id – Haid atau biasa disebut menstruasi menurut arti syar’i adalah darah yang keluar melalui alat kelamin wanita yang sudah mencapai usia minimal 9 tahun kurang 16 hari kurang sedikit. Haid adalah kodrat wanita yang tidak bisa dihindari dan sangat erat kaitannya dengan aktivitas ibadahnya sehari-hari.

Sedangkan Istihadhah ialah darah penyakit yang keluar dari farji wanita yang tidak sesuai dengan ketentuan haid dan nifas (darah yang keluar setelah melahirkan). Selama masa istihadhah inilah wanita tetap diwajibkan untuk melaksanakan ibadah-ibadah wajib seperti sholat, puasa, mengaji Al-Qur’an dan sebagainya.

Bacaan Lainnya

Namun sampai saat ini tidak jarang dijumpai khususnya para mahasiswi yang mash belum atau kurang paham tentang problematika Hiad dan Istihadhoh. Berkenaan dengan hal tersebut merupakan bentuk kepedulian pengurus BEM KM STAI Syaichona Moh. Cholil mengadakan Diklat khusus kewanitaan yang memang dikhususkan untuk mahasiswi STAIS Bangkalan.

Munawaroh, selaku Menteri Sumber Daya Wanita merasa punya tanggung jawab yang besar pada tugasnya dan sekaligus sebagai pengabdian pada BEM dan STAIS untuk mengadakan acara “Kupas Tuntas Tentang Haid dan Istihadhoh” tersebut. Ahad, (01/03) di Ruang Representatif Kampus STAIS.

“Saya mengajak pada semua mahasiswi untuk lebih memahami permasalahan-permasalahan yang dialami oleh wanita. Mungkin sebagian dari mereka masih ada yang kurang paham tentang haid dan istihadhoh sehingga bisa mengikuti kegiatan tersebut”, jelasnya selaku Ketua Pelaksana.

Peserta Diklatpun sangat mengapresiasi dengan kegiatan ini, karena bisa lebih memahami problematika tentang Haid dan Istihadhoh.

“Kenapa Islam mengajarkan tentang pelajaran Haid dan Istihadhoh? karena dibalik semua itu terdapat banyak hikmah yang harus diketahui oleh para wanita”, tutur salah satu peserta diklat.

Ghurratul Muhajjalah, S.H selaku Pemateri dan sekaligus Alumni STAIS juga memberikan apresiasi dan turut bangga bisa diundang ke STAIS, karena baginya Kampus STAIS adalah rumah sendiri.

“Sangt bangga dan mensupport sekali kegiatan-kegiatan seperti ini, karena dulu di masa saya aktif di BEM masih belum ada kegiatan seperti ini”, paparnya.

By. Admin

Pos terkait